Taman Qianlong yang berada di dalam Museum Istana Beijing—lebih dikenal sebagai Kota Terlarang—akan mulai dibuka sebagian untuk umum pada bulan September tahun ini. Ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya dalam hampir satu abad, bagian ini dari Kota Terlarang akan dapat diakses oleh pengunjung.
Taman Qianlong dibangun pada tahun 1770-an sebagai bagian dari kompleks Istana Panjang Umur yang Tenang yang terletak di timur laut kawasan Kota Terlarang. Taman tersebut memiliki luas lebih dari 6.000 meter persegi, terdiri dari empat halaman utama, 27 bangunan, dan taman batu buatan.
Taman ini awalnya dirancang sebagai tempat peristirahatan pribadi Kaisar Qianlong setelah ia turun takhta. Desain dan tata ruangnya mencerminkan selera estetika pribadi sang kaisar serta menggambarkan kemewahan arsitektur istana pada masa Dinasti Qing.
Menurut laporan CGTN, Taman Qianlong merupakan contoh luar biasa dari seni dekorasi interior dalam arsitektur kekaisaran Tiongkok abad ke-18. Dengan luas sekitar dua hektar, taman ini terdiri dari berbagai elemen artistik seperti paviliun, batuan hias yang rumit, dan halaman-halaman tenang yang dirancang untuk menyuguhkan suasana damai.
Sejak kaisar terakhir meninggalkan Kota Terlarang pada tahun 1924, taman ini nyaris tak tersentuh dan tidak pernah dibuka untuk publik. Kini, upaya pelestarian kembali dilakukan dengan merekonstruksi bahan-bahan yang telah lama hilang serta menghidupkan kembali teknik tradisional dalam pembangunan istana.
Namun, banyak material asli yang sudah tidak tersedia di masa kini, sehingga pelestarian dilakukan dengan menggabungkan teknik tradisional dengan pendekatan ilmiah modern. Proyek ini juga mencakup pelatihan keterampilan khusus dan pengembangan cara-cara baru dalam menjelaskan warisan sejarah kepada masyarakat.
Sebagai situs bersejarah yang kaya akan nilai budaya dan seni, pembukaan Taman Qianlong ini juga menjadi kesempatan bagi Museum Istana untuk memperluas narasi mengenai kehidupan istana kekaisaran kepada publik secara lebih mendalam.